Penyakit Clostridium novyi

Clostridium novyi disebut juga Bacillus edematis maligni II atau Clostridium edematicus, ditemukan pertama kali oleh Novy pada tahun 1894, yang diisolasi dari hewan percobaan marmut yang sebelumnya diinokulasi dengan susu yang tidak steril. Weinberg dan Seguin pada tahun 1915 mengisolasi bakteri ini dari manusia penderita gas gangrene.

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh Cl.novyi antara lain adalah
1.   Swelled head atau Big head disease disebabkan oleh CI.novyi tipe A pada domba jantan.
2.   Black disease disebabkan Cl.novyi tipe B pada sapi dan domba.
3.   Osteomyelitis disebabkan Cl.novyi tipe C pada kerbau.
4.   Sudden death syndrome pada babi.
5.   Bacillary haemoglobineuria disebabkan CI.novyi tipe D pada sapi dan kuda.

Semua penyakit tersebut di atas biasanya semua penderita akan berakhir dengan kematian.

ETIOLOGI

CI.novyi merupakan salah satu bakteri anaerob yang besar, berukuran 0.8- 1.0x10 mikron, berbentuk batang lurus dengan ujung tumpul, membentuk spora oval dan terletak subterminal, tidak berkapsul, bakteri berasal dari biakan muda bersifat Gram positif dan motil.

CI.novyi tumbuh baik pada media yang mengandung glukosa dan dalam suasana absolut anaerob. Bentuk koloni bervariasi, bisa kompak atau tidak. Pada agar darah CI.novyi tipe A, B dan D membentuk zone hemolyse.

EPIDEMIOLOGI

Spesies rentan

Menurut   urutan   ternak   yang   dapat   terinfeksi   adalah   domba,   sapi, kerbau, babi, dan kuda.

Pengaruh Lingkungan


Spora   dari   Cl.novyi   seperti   spora   Clostridium   pada   umumnya   di dalam tanah dapat bertahan bertahun-tahun lamanya dan tahan terhadap pengaruh temperatur yang sangat tinggi. Spora Clostridium merupakan sumber penularan dari penyakit. Spora dari Cl.novyi toksigenik dapat ditemukan dalam hati hewan yang sehat.

Infeksi  primer  terdapat  pada  usus  dan  ditularkan  melalui  rute  fekal- oral. Spora Cl.novyi keluar dari usus dan masuk ke hati, tetap aktif sampai terjadi kerusakan dan tercipta kondisi anaerob bagi bakteri tersebut.

Pada    kulit,   Cl.novyi   menyebabkan   nekrosis   lokal   dan   kerusakan luas pada sistem mikrovaskuler yang mengakibatkan perdarahan subkutan dan menghitamkan kulit sehingga pada umumnya diberi nama “penyakit hitam.”

Sifat Penyakit

Infeksi   Cl.novyi   biasanya   timbul   secara   sporadis   pada   sapi   atau anak sapi yang sebelumnya terinfestasi oleh cacing hati.

Cara Penularan

Penularan terjadi melalui fekal-oral.

Faktor Predisposisi

Faktor   predisposisi   penyakit   biasanya   disebabkan   karena   adanya penurunan kondisi tubuh ternak seperti adanya infestasi cacing.

PENGENALAN PENYAKIT

Black  disease  dan  Big  head  mengakibatkan  kematian  cepat  pada  hewan sedangkan Osteomyelitis dan Haemoglobinuria kematiannya lebih lambat.

Gejala Klinis

Black  disease  pada  domba  terjadi  perakut,  sering  ditemukan  domba dalam keadaan sudah mati tanpa gejala klinis. Hewan yang sakit terlihat dungu dan mati dengan tenang dalam 1-2 jam setelah tanda pertama tampak. Sapi mungkin bertahan 1-2 hari sebelum akhirnya mati dengan tenang.

Haemoglubinuria   gejalanya   bervariasi   dan   mati   mendadak   dengan proses perakut sampai kasus yang subklinis pada pembawa penyakit ”carrier”. Gejala spesifik tanda khas adalah demam tinggi dengan rasa sakit pada abdomen, pucat atau selaput lendir mengalami kekuningan/ikterik, feses berwarna merah darah sampai warna empedu dan terjadi hemoglubinuria. Kasus-kasus demikian diikuti dengan kematian.

Patologi

Pembuluh   darah   subkutan   menjadi   gelap   dan   terdapat   oedema subkutan yang meluas, gejala ini dikenal dengan nama Black disease. Gejala spesifik adalah terjadinya effusi pada pericardial, pleura meluas dan berwarna merah darah. Terdapat sarang nekrosa pucat pada hati, berdiameter 1-5 cm, biasanya ditemukan pada diafragma. Pada domba, jejak larva cacing hati tampak jelas, tetapi tidak terjadi pada sapi.
A: Lambung penuh dan terdapat gelembung udara pada hati, B: Hati terinfiltrasi dengan gelembung udara merata, pada potongan permukaan memberi gambaran seperti spon, kemungkinan hal ini merupakan ciri khas kematian mendadak akibat Cl.novyi.

Lesi  tingkat  awal  terjadi  pada  organ  hati.  Lesi  ini  berbentuk  sarang nekrosa dengan diameter 5-15 cm, usus halus berwarna merah sekali dan akhirnya terdapat ptechie pada endocardium, ginjal, dan kantong kemih berisi penuh dengan cairan berwarna merah. Perlekatan antara pleura dan pericardium sering terjadi.
 
Diagnosa

Diagnosa   pada   Black   disease   dapat   dilakukan   berdasarkan   gejala klinis, sedangkan pada hemaglobinuria dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengisolasi penyakit, diperlukan spesimen segar (jangan lebih dari 12  jam  setelah  hewan  mati).  Preparat  ulas  dari  organ  dapat  dilakukan untuk dapat mengisolasi dan mengidentifikasi penyebab penyakit sehingga diagnosa dapat diperoleh.

Diagnosa Banding

Diagnosa   banding   penyakit   ini   adalah   kerusakan   hati   oleh   faktor lain seperti keracunan kemikalia yang menyebabkan kerusakan hati. Deteksi racun yang dihasilkan oleh clostridium dapat dideteksi dengan mouse eprotection test atau dengan latex agglutination test.
 
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen

Hemaglobinuria dengan spesimen nekropsi hati.

PENGENDALIAN

Pengobatan

Bila gejala awal terdeteksi maka dapat dicoba pengobatan dengan menggunakan antibiotik seperti eritromisin, rifampisin, klindamisin, dan tetrasiklin. Sefoksitin kurang aktif terhadap clostridium bila dibandingkan kebanyakan sefalosporin lainnya dan harus dihindari. Meskipun anjuran penggunaan penisilin G hampir universal terdapat data yang mencemaskan yaitu terjadinya peningkatan resistensi.

Pencegahan, Pengendalian, dan Pemberantasan

Dianjurkan    dengan    vaksin    kombinasi    dari    beberapa    Clostridia. Vaksin terhadap Clostridia ini sangat efektif terutama jika pemberiannya secara  teratur.  Saat  ini  telah  tersedia  vaksin  clostridim  kombinasi  yang terdiri dari 7 atau 8 kombinasi terhadap penyakit yang disebabkan Clostridia. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing hati secara berkala.

 DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011. The Merck Veterinary Manual 11th   Edition, Merek & CO, Inc Rahway, New Jersey, USA.

Anonim 2004. Bovine Medicine Diseases and Husbandry of Cattle 2nd  Edition.
 
Andrews AH, Blowey RW, Boyd H, Eddy RG Ed. Blackwell Science Ltd. Blackwell Publishing Company Australia.

Direktur  Kesehatan  Hewan  2012.  Indeks  Obat  Hewan  Indonesia  Edisi  VIII. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Jakarta Indonesia.

Direktur Kesehatan Hewan 2002. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian RI, Jakarta Indonesia.

Plumb DC 1999. Veterinary Drug Handbook. 3rd  Edition. Iowa State University
Press Ames.

Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJC, Leonard FC and Maghire D 2002. Veterinary Microbiology and Microbial Disease. Blackwell Science Ltd. Blackwell Publishing Company Australia.

Radostids OM and DC Blood 1989. Veterinary Medicine A Text Book of the Disease of Cattle, Sheep, Pigs, Goats and Horses. 7th  Edition. Bailiere Tindall. London England.

Smith BP 2002. Large Animal Internal Medicine. Mosby An Affiliate of Elsevier Science, St Louis London Philadelphia Sydney Toronto.

Subronto dan Tjahajati 2008. Ilmu Penyakit Ternak III (Mamalia) Farmakologi Veteriner: Farmakodinami dan Farmakokinesis Farmakologi Klinis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Indonesia.

Subronto 2008. Ilmu Penyakit Ternak I-b (Mamalia) Penyakit Kulit (Integumentum) Penyakit-penyakit Bakterial, Viral, Klamidial, dan Prion. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Indonesia.